makalah PKN Pengaruh Budaya Barat Terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia
Pengaruh budaya barat
terhadap gaya hidup remaja indonesia
Guru Pembimbing : Zubaedah Khoiriyah, S.Pd, M.MPd
disusun
oleh :
Amalia
Narya Saleha
Achmad
Bagus
Andhika
Surya
Ayunda
Sartika
Illman
Syahbadi Pramono
M.
Lukman Nur Hakim
Neng Fitri NadyaA
Rahma
Ayu
Resty
Sri Ayu
Widya Tiara Larasati
X MIPA 3
SMA NEGERRI 1
MARGAASIH
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami ucapkan atas segala hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan karunia yang
diberikan dapat membantu kami dalam menyelesaikan tugas yang berjudul ”Pengaruh
Budaya Barat Terhadap Remaja di Indonesia”.
Dan Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan dan saran untuk kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami
menyadari bahwa karya tulis yang di buat ini masih belum cukup untuk dikatakan
sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun guna
kesempurnaan karya tulis ini menjadi lebih baik.
Dan
akhirnya, kami berharap karya tulis ini akan bermanfaat bagi kami sendiri dan
tentunya bagi yang membutuhkannya.
Maret
2017
Kelompok
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................................................................
i
Daftar Isi .............................................................................................................
ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang .............................................................................................................
1
Rumusan Masalah ........................................................................................................
1
Manfaat dan
Tujuan
.....................................................................................................
2
Bab II Pembahasan
A.
Pengertian
Budaya dan Kebudayaan
.............................................................. . 3
B.
Pengertian
Remaja
............................................................................................
4
C.
Faktor-Faktor
Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia ..................... 5
D.
Perkembangan
Budaya Asing di Indonesia ......................................................
5
E.
Perubahan Sosial
Budaya
.................................................................................
7
F.
Dampak Yang Ditimbulkan
Budaya Asing di Indonesia ................................. 7
G.
Pengaruh Budaya
Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesiav ................ 9
H.
Contoh Kasus
Penyimpangan Perilaku Remaja Indonesia ............................ 10
I.
Cara Mengatasi
Budaya Dampak Negatif Dari Budaya Asing ..................... 10
-
Peranan Pemerintah ..................................................................
10
-
Peranan Tokoh Agama dan Budaya .......................................................
10
-
Peranan orang tua dan keluarga ..............................................................
11
J.
Kebijakan Publik
Untuk Mengatasi Masalah ................................................ 12
- Keuntungan dan
kerugian dari kebijakan .............................. ................................
13
- kebikan-kebikajan tersebut
tidak melanggar peraturan perundang-undangan ....... 13
- Tingkat atau lembaga pemerintah
mana yang harus bertanggung jawab ..... ........ 13
Bab III Penutup
Kesimpulan
...............................................................................................................
14
Saran
........................................................................................................................
14
Daftar Pustaka
.................................................................................................
15
Daftar Gambar
.................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang
majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Kebudayaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang majemuk dan sangat
kaya ragamnya. Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang
mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman
budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan
seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan
sebagian masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah
bangsa.
Perbedaan yang terjadi dalam
kebudayaan Indonesia dikarenakan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh
dari budaya lain yang ikut bercampur di dalamnya. Dilihat dari perkembangan
zaman di era globalisasi sekarang amatlah pesat karena penemuan-penemuan baru
di segala bidang. Penemuan-penemuan baru di dunia teknologi misalnya yang di
dominasikan oleh negara-negara barat, membuat kita takjub sehingga kita hanya
dapat menggelengkan kepala serta dapat menikmati dan memakainya sebagai bangsa
Indonesia.
Selain penemuan-penemuan baru
tersebut yang telah membudaya ada juga fenomena lain di era globalisasi yang
terjadi di Indonesia khususnya di kalangan remaja, di mana para remaja
cenderung meniru kebudayaan barat.
Salah satu
contohnya adalah kebiasaan orang-orang barat yang biasa kita saksikan baik di
media elektronik, cetak maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan mode
yang telah menjadi budaya masyarakat kita khusus kalangan remaja. Pengaruh ini
dapat merambat lebih cepat ke golongan bawah akibat artis-artis di jagad
hiburan yang memiliki tingkat moderenisasi yang lebih tinggi. Dari perilaku dan
gayanya itulah di lihat sebagai contoh dan layak di tiru karena di anggap lebih
maju dan modern.
Umumnya
kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan
nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para
remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Dan kini
nilai-nilai kebudayaan kita semakin terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh
budaya Asing yang masuk ke Negara kita.
Jika
pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan
muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Oleh karena
itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional
perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu
melahirkan “nilai-tambah kultural”. Seni-seni lokal dan nasional perlu tetap
dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui
sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan
menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni.
Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal
sosial-kultural” masyarakat.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan di bahas
dalam karya tulis ilmiah ini yaitu :
-
Dampak positif dan negatif serta
akibat pengaruh masuknya budaya asing ke Indonesia khusunya di kalangan remaja.
-
Bagaimana cara untuk
mengantisipasi dampak negatif masuknya budaya asing ke Indonesia yang banyak
merusak adat kebiasaan dan dapat menimbulkan perilaku yang menyimpangdimasyarakat.
-
Faktor-faktor utama penyebab
masuknya budaya asing ke Indonesia
-
Pengaruh budaya asing terhadap
eksistensi jati diri bangsa Indonesia
Manfaat dan Tujuan
Dalam
karya tulis ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil seperti mengetahui
hal-hal yang belum diketahui sebelumnya tentang pengaruh kebudayaan Asing
terhadap kebudayaan Indonesia di kalangan remaja. Serta bertujuan, diantaranya
untuk:
-
Memberikan
informasi kepada para remaja, tentang dampak masuknya kebudayaan Asing di
Indonesia.
-
Menyadarkan
para remaja akan bahaya yang mengancam negri kita dari dalam maupun luar.
-
Mengetahui
cara penanggulangan dari masalah krisis budaya
-
Memberikan
gambaran kepada para remaja tentang pengaruh masuknya kebudayaan Asing di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Budaya dan Kebudayaan
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya:
“Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”
"Citra yang memaksa"
itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan
alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya
yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman
mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang
dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius dan
lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
1.1
Kebudayaan dan Ragamnya
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
1.2
Remaja
B. Definisi Remaja
Remaja berasal
dari kata latin ‘Adolensence’ yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah itu
memiliki arti yang lebih luas lagi yang mencakup tentang kematangan mental,
emosional sosial dan juga fisik (Hurlock, 1992).
Pada masa ini
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh
Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan
pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: “Masa peralihan
diantara masa kanak-
kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka
bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak,
tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.”
C.
Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
1. Faktor-faktor yang berasal
dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
a. Penemuan baru Penemuan baru sebagai sebab
terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang
baru.
b. Bertambah
atau berkurangnya penduduk Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai
mengenal hak milik seorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya
sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur
masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena
perpindahan kedaerah lain menyebabkan kekosongan.
c. Terjadinya
pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan besar
mulai dari bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami
negara tersebut.
d.
Pertentangan masyarakat Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu
dapat menyebabkan perubahan sosial.
e. Lifestyle
yang berkiblat pada gaya orang barat Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang
meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat
kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas
tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini
digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam
tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi
beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi
yang diberikan bagi yang melanggar juga
cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan
“kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang
kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat
tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan
kegiatan ini.
f. Penyalahgunaan teknologi Seperti sempat
kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah
arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet
banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan
hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini
dengan cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah
situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang
menikmatinya.
2. Faktor-faktor yang berasal
dari luar masyarakat meliputi hal berikut:
a. Bencana
alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir
b. Perubahan
sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan
pengaruhnya.
c. Peperangan
dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan.
D.
Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia
Budaya
Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang lama.
Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat perdagangan
internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India
dan Cina memberi pengaruh besar terhadap kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya
pencampuran antara dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli
setempat. Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan
pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya
terutama pengaruh budaya Barat.
Dengan
kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain.
Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di Indonesia.
Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di negara ini, di tambah dengan
masalah persediaan bahan pangan, bahan energi, dan bahan industri strategis
yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi semakin lebar berisiko
pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di masyarakat. Lebih dari itu,
kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre
masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin modern.
Hal ini jelas mengikis perilaku dan tindakan seseorang. Hembusan pengaruh
Barat, dianggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian.
Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat
sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi
warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara.
1.3
Akulturasi Budaya Indonesia
Dari sinilah
juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu
bersaing dengan budaya moden dalam bentuk pergaulan masyarakat. Pada awalnya pintu
masuk kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para
orang asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan
menjajah pada umunya tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk
mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman
sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan
informasi. Siauddin Sardar mengatakan bahwa masa kini sebagai terjadinya
revolusi informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan Dunia Islam di abad
21. Dalam revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung
oleh karena arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi
sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media
massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet. Revolusi
informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dan kebebasan informasi sungguh
sesuatu sulit dielakkan, karena selain memberikan dampak positif seperti adanya
informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi sekaligus dampak
negatif seperti pergaulan bebas, pakaian yang memperlihatkan aurat
E.
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan
sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan
kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya
struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat.
Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu
ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia
sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Terdapat tiga
faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial, antara lain:
1. Tekanan kerja dalam masyarakat
2. Keefektifan komunikasi
3. Perubahan lingkungan alam. Perubahan budaya
juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan
baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Sebagai
contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan
kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan. Kebudayaan
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
F.
Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya
budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya
(culture shock), yaitu: suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan
berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
1.4
Akulturasi Budaya Indonesia
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan
secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat
menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan
nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan
budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi
karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial. Menurut Soerjono Soekanto (1990)
masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai
pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
1.
Dampak Positif
Modernisasi
yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia
dapat mengubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan
bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan
mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2.
Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia
seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan
berbagai masalah sosial diantaranya: kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan
hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
a. Kesenjangan
Sosial Ekonomi
Kesenjangan
sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar
antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila
jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan
masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat.
b. Kerusakan
Lingkungan Hidup
Pencemaran
yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak sebagai berikut:
1) Polusi
udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata kabur.
2)
Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
3) Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak
sehat isi.
c. Masalah
Kriminalitas
Kriminalitas
adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan,
seperti: korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya.
Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses
sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat
hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi-organisasi
sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono
Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi
diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat
interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
c.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja
adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja),
misalnya: tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan
penyalahgunaan narkotika serta obat- obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu: faktor eksternal dan internal.
1)
Faktor eksternal
yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan
pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka
dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan
remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok
yang
tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada
dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2)
Faktor eksternal
yaitu faktor
yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup
remaja tersebut. Misalnya: kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah,
pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak
harmonis cenderung akan mempunyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari
norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya: seorang anak yang sering
melihat orangtuanya bertengkar dapat melarikan
diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.
G. Pengaruh Budaya
Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia
Indonesia
dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki ragam Budaya yang
berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni
yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini semakin memudar
secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang
akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan
banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah
masuk ke Indonesia, sehingga mulai mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat
Indonesia.
Seperti telah
dibahas diatas bahwa budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi
yang datang dari luar, dan mereka juga suka meniru. Para remaja juga merasa
bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga
para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun
bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada
akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan
kebudayaan negaranya sendiri.
Budaya-budaya
tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa saja, misalnya televisi dengan
bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam alat tekhnologi lainnya.
Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka, dimana mereka terbiasa dengan
kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya. Secara otomatis,
hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang
seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi
pekerti.
Yang lebih
parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan
para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari
internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya
terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual,
hamil diluar nikah, dan tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai
bunga yang baru mekar, sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya
memikirkan nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi
nantinya.
Pengaruh negatif dari budaya asing ini sangat
merugikan dan meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa. Namun, disamping
budaya asing membawa pengaruh negatif terhadap moral remaja indonesia, kita
sebenarnya juga dapat meniru hal yang positif dari Bangsa asing. Pengaruh
positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing, yaitu: kegigihan,
kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang menjadikan mereka
maju dalam bidang perekonomian. Kita bangsa indonesia jauh tertinggal dari
bangsa barat dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan
kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju
dibandingkan sekarang.
H.
Contoh Kasus Penyimpangan Perilaku Remaja Indonesia
Akibat
Pengaruh Budaya Asing Salah satu contoh kasus penyimpangan perilaku remaja
Indonesia akibat pengaruh budaya asing adalah kasus pelecehan seksual yang saat
ini sering terjadi di Indonesia. Pelecehan seksual tidak hanya di lakukan oleh
orang dewasa, namun juga remaja bahkan anak-anak.
I.
Cara
Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap
kebudayaan Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh
negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh- tokoh
masyarakat seperti, para ulama, budayawan, danketerlibatan orang tua di rumah.
a)
Peranan
Pemerintah
Pemerintah
hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem
pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap sekolah
menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para
remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se- minggu saja.
Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan
prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas
guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan
sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan
agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong
kreatifitas guru bidang studi.
Mengenai
pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang
studi agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru
mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di
hadapan siswanya. Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan
kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang
dipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran
Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh- tokoh pejuang tersebut
sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang inin
menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan
kebuadayaannya.
b)
Peranan
Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para
ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keaagamaan dan
sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing
dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh
agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul
Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan
remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga peranan
para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni dapat merancang
program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik
dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh
para tokoh agama dan budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat
diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih
terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada
proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian
dan
budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara
langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
c)
Peranan
orang tua dan keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figur
utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak
dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat
berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama
anak- anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim
positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang
yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”. Orangtua harus bisa mengambil
porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.
Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain
mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua
harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya
bisa salah gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada
cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga,
remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai
dalam keluarga dan masyarakat.
Selain itu,
terdapat beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda
terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif, diantaranya:
1. Bersikap
Kritis dan Teliti Sebagai penerus bangsa,
kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap
hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah
hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap
sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten
dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim
indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2. Berilmu
Pengetahuan Luas (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah
mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita
bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan
facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari
berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang
telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook
sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook
itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan
menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus
mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
3. Harus
sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
Pengaruh
budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku
di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup
yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di
Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-
film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa
diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film
barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-
mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia,
adat
seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia. Indonesia
masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini
hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat
kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat
mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk
dilakukan.
4. Tanamkan
“Aku Cinta Indonesia”
Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat
yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa
manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya.
Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada
dampak yang negatif.
5. Meningkatkan
Keimanan dan Ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan
pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang
akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi
kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan,
agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi
dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan
sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu
yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa.
Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu
diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing
bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa
saja. Sehingga kita sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat
ketimuran kita.
J. Kebijakan Publik
Untuk Mengatasi Masalah
1.
Di
butuhkan kebijakan yang bisa mengalihkan budaya-budaya yang menarik perhatian
para remaja di Indonesia sehingga para remaja Indonesia mencintai budaya
sendiri. Seperti misalnya permasalahan dalam informasi-informasi yang di dapat
kebanyakan adalah informasi yang berasal dari luar Indonesia yang belum tentu
itu baik untuk budaya Indonesia. Dalam penerimaan Informasi terlalu banyak
dalam stasiun-stasiun Televisi yang mengungkapkan budaya-budaya di luar
Indonesia misalnya Bollystarvaganza dan banyak drama korea yang di tayangkan di
banyak stasiun tv Indonesia .Kebijakan “Setiap stasiun televisi di wajibkan
memfilter semua hal sebelum di tayangkan di televisi dan dimungkinkan dengan
televisi bisa meningkatkan kecintaan budaya Indonesia
2. Menetapkan
kebijakan satu hari menggunakan bahasa karma inggil di setiap sekolah,hingga
mampu mengadakan lomba bahasa jawa di tingkat provinsi.
3.
Setiap satu tahun sekali harus mau mengadakan festival yang mampu menampilkan
kebudayaan daerah masing-masing yang memberi manfaat dan pembelajaran pada
remaja –remaja dan diharapkan remaja ikut serta dalam festival.
a)
Keuntungan
dan kerugian dari kebijakan
1. Keuntungannya
akan banyak budaya Indonesia yang ditampilkan di tv sehingga meningkatkan
pengetahuan , wawasan kecintaan budaya Indonesia di kalangan remaja.
2. mengalihkan
minat remaja dari kebudayaan asing menuju kebudayaan Indonesia . sedangkan
kerugiannya mungkin banyak stasiun tv mengalami penurunan penggemar penonton tv
2.
Tidak
ada kerugiansedikitpun tetapi banyak keuntungan
3.
Keuntungan
nya akan mendapatkan pengetahuan akan budaya Indonesia,kerugianya mengeluarkan dana
yang begitu besar.
b)
kebikan-kebikajan
tersebut tidak melanggar peraturan perundang-undangan
Tentu,
karena tidak merugikan siapapun dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas para
remaja akan pengetahuan budaya Indonesia .
c)
Tingkat
atau lembaga pemerintah mana yang harus bertanggung jawab
1. Kebijakan
tersebut masih di tingkat daerah yang bertanggung jawab adalah semua lembaga di
daerah bekerja sama mewujudkan kebijakan tersebut. Rencana tindakan yang
mencakup langkah-langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan
diterima dan dilaksanakan oleh pemerintah.
Cara
agar dapat menumbuhkan dukungan pada individu dan kelompok dalam masyarakat
terhadap rancangan tindakan yang di usulkan, yaitu :
1. Bergabung dengan
organisasi-organisasi di masyarakat sehingga dapat mengusulkan
kebijakan-kebijakan tersebut agar dapat dilaksanakan
2. Promosi kebudayaan agar
menarik perhatian ( membuat brosur , mempublikasikan dengan media massa dan
social media )
3. Mencari sponsor
Deskripsi
tentang individu atau kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat yang mungkin
hendak mendukung rancangan tindakan kelas dan bagaimana kalau dapat memperoleh
dukungan tersebut
1. Yang mungkin menerima dan
berpengaruh adalah kepala daerah yang berkaitan dalam tindakan kelas
2. Pihak polisi juga berpengaruh
karena setiap kegiatan di daerah harus meminta izin pada pihak polisi
Menggambarkan
pula kelompok di masyarakat yang mungkin menentang rancangan tindakan dan
bagaimana kalian dapat meyakinkan merka untuk mendukung rencana tindakan
1. Mungkin yang menolak adalah
orang yang sibuk dengan urusannya sendiri
2. Orang yang egois
3. Masyarakat yang sudah
terpengaruh dengan kebudayaan asing
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan di atas, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia tanpa adanya
filterisasi. Budaya asing mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi bangsa
Indonesia, namun kebanyakan masyarakat Indonesia lebih terpengaruh pada hal-hal
negatif dari kebudayaan asing. Khususnya para remaja yang masih sangat bersifat
terbuka pada sesuatu yang baru. Sehingga saat ini terjadi perubahan gaya hidup
di kalangan remaja dan perubahan gaya hidup itu membawa para remaja melakukan
penyimpangan-penyimpangan bukan malah membawa remaja Indonesia ke arah yang
lebih baik. Untuk itu, sebaiknya remaja sebagai generasi muda penerus bangsa
hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai
dengan nilai-nilai agama yang diyakini dan adat kebiasaan di negerinya. Serta
menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan
sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh,
seperti mencintai produk dalam negeri.
B.
Saran
Sebagai generasi muda hendaknya
dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan
nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya. Serta menanamkan
nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan
jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai
produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Sidi Gazalba, Islam &
Perubahan Sosiobudaya. Jakarta : Pustaka AlHusna, 1983.
Zianuddin Sardar, Tantangan Dunia Islam
Abad 21. (diakses 07 maret 2017)
Bandung : Mizan, 1988. (diakses
07 maret 2017)
Kun Maryati, Juju Suryawati,
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X.Jakarta : Erlangga, 2001. (diakses 07 maret
2017)
www.google.com (diakses 07 maret
2017)
www.wikipedia.com (diakses 07
maret 2017)
http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budaya-asing-barat-terhadap-budaya-bangsa-indonesia/
(diakses 07 maret 2017)
http://www.anneahira.com/pengaruh-budaya-barat-901.htm
http://khaeylbgt.multiply.com/journal/item/3
(diakses 07 maret 2017)
http://jo-ardianto.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kebudayaan-asing-terhadap.html
(diakses 07 maret 2017)
http://nahdatunnisaa.blogspot.com/2013/04/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html
(diakses 14.43 tanggal 07 maret 2017)
Maulida, Ratih Juniarti. 2017.
Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja.
(http://www.slideshare.net/ratihjuniartimaulida/bindo-ix-karya-tulis-pengaruh-budaya
asing-terhadap-gaya-hidup-remaja, diakses 07 maret 2017)
Mahardika, Ersa. 2012. Dampak Masuknya Budaya Asing
ke Indonesia.
(http://ersamahardhika.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html,
diakses 14.53 tanggal 07 maret 2017).
Sati, Putu Sadhvi. 2013. Pengaruh
Kebudayaan Asing terhadap Kebudayaan Indonesia. (https://sadhvisita.files.wordpress.com/2013/12/pengaruh-kebudayaan-asing-terhadapkebudayaan-indonesia-di-kalanganremaja.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk,
diakses 15.53 tanggal 07 maret
2017)
DAFTAR GAMBAR
1.1 Kebudayaan &
Ragamnya
1.2 Remaja
1.3 Akulturasi Budaya
Indonesia
1.4 Akulturasi Budaya
Indonesia
Komentar
Posting Komentar