makalah PKN Pengaruh Budaya Barat Terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia

Makalah

Pengaruh budaya barat terhadap gaya hidup remaja indonesia

Guru Pembimbing : Zubaedah Khoiriyah, S.Pd, M.MPd
                                                                                                                                             

disusun oleh :

Amalia Narya Saleha
Achmad Bagus
Andhika Surya
Ayunda Sartika
Illman Syahbadi Pramono
M. Lukman Nur Hakim
Neng Fitri NadyaA
Rahma Ayu
Resty Sri Ayu
Widya Tiara Larasati


X MIPA 3

SMA NEGERRI 1 MARGAASIH
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas segala hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan karunia yang diberikan dapat membantu kami dalam menyelesaikan tugas yang berjudul ”Pengaruh Budaya Barat Terhadap Remaja di Indonesia”.
Dan Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan saran untuk kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa karya tulis yang di buat ini masih belum cukup untuk dikatakan sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun guna kesempurnaan karya tulis ini menjadi lebih baik.
Dan akhirnya, kami berharap karya tulis ini akan bermanfaat bagi kami sendiri dan tentunya bagi yang membutuhkannya.
                                                                                                            Maret 2017

                                                                                                            Kelompok 3



DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii


Bab I Pendahuluan

Latar Belakang ............................................................................................................. 1

Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

Manfaat dan Tujuan ..................................................................................................... 2


Bab II Pembahasan

 

A.    Pengertian Budaya dan Kebudayaan .............................................................. . 3

B.     Pengertian Remaja ............................................................................................ 4

C.     Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia ..................... 5

D.    Perkembangan Budaya Asing di Indonesia ...................................................... 5

E.     Perubahan Sosial Budaya ................................................................................. 7

F.      Dampak Yang Ditimbulkan Budaya Asing di Indonesia ................................. 7

G.    Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesiav ................ 9

H.    Contoh Kasus Penyimpangan Perilaku Remaja Indonesia ............................ 10

I.        Cara Mengatasi Budaya Dampak Negatif Dari Budaya Asing ..................... 10

-         Peranan Pemerintah .................................................................. 10

-          Peranan Tokoh Agama dan Budaya ....................................................... 10

-          Peranan orang tua dan keluarga .............................................................. 11

J.       Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Masalah ................................................ 12

- Keuntungan dan kerugian dari kebijakan .............................. ................................ 13

- kebikan-kebikajan tersebut tidak melanggar peraturan perundang-undangan ....... 13

- Tingkat atau lembaga pemerintah mana yang harus bertanggung jawab ..... ........ 13


Bab III Penutup

Kesimpulan ............................................................................................................... 14

Saran  ........................................................................................................................ 14


Daftar Pustaka ................................................................................................. 15

Daftar Gambar ................................................................................................. 15




BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa.
Perbedaan yang terjadi dalam kebudayaan Indonesia dikarenakan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang ikut bercampur di dalamnya. Dilihat dari perkembangan zaman di era globalisasi sekarang amatlah pesat karena penemuan-penemuan baru di segala bidang. Penemuan-penemuan baru di dunia teknologi misalnya yang di dominasikan oleh negara-negara barat, membuat kita takjub sehingga kita hanya dapat menggelengkan kepala serta dapat menikmati dan memakainya sebagai bangsa Indonesia.
Selain penemuan-penemuan baru tersebut yang telah membudaya ada juga fenomena lain di era globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di kalangan remaja, di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan barat.
Salah satu contohnya adalah kebiasaan orang-orang barat yang biasa kita saksikan baik di media elektronik, cetak maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan mode yang telah menjadi budaya masyarakat kita khusus kalangan remaja. Pengaruh ini dapat merambat lebih cepat ke golongan bawah akibat artis-artis di jagad hiburan yang memiliki tingkat moderenisasi yang lebih tinggi. Dari perilaku dan gayanya itulah di lihat sebagai contoh dan layak di tiru karena di anggap lebih maju dan modern.
Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Dan kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh budaya Asing yang masuk ke Negara kita.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Seni-seni lokal dan nasional perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.

 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini yaitu :
-          Dampak positif dan negatif serta akibat pengaruh masuknya budaya asing ke Indonesia khusunya di kalangan remaja.
-          Bagaimana cara untuk mengantisipasi dampak negatif masuknya budaya asing ke Indonesia yang banyak merusak adat kebiasaan dan dapat menimbulkan perilaku yang menyimpangdimasyarakat.



-          Faktor-faktor utama penyebab masuknya budaya asing ke Indonesia
-          Pengaruh budaya asing terhadap eksistensi jati diri bangsa Indonesia

 Manfaat dan Tujuan

Dalam karya tulis ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil seperti mengetahui hal-hal yang belum diketahui sebelumnya tentang pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia di kalangan remaja. Serta bertujuan, diantaranya untuk:
-          Memberikan informasi kepada para remaja, tentang dampak masuknya kebudayaan Asing di Indonesia.
-          Menyadarkan para remaja akan bahaya yang mengancam negri kita dari dalam maupun luar.
-          Mengetahui cara penanggulangan dari masalah krisis budaya
-          Memberikan gambaran kepada para remaja tentang pengaruh masuknya kebudayaan Asing di Indonesia.



BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Budaya dan Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
“Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”
"Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius dan


lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
1.1 Kebudayaan dan Ragamnya
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. 
1.2  Remaja

B. Definisi Remaja

Remaja berasal dari kata latin ‘Adolensence’ yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah itu memiliki arti yang lebih luas lagi yang mencakup tentang kematangan mental, emosional sosial dan juga fisik (Hurlock, 1992).
Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: “Masa peralihan diantara masa kanak-
kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun



perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.”

C. Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
 a. Penemuan baru Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan kedaerah lain menyebabkan kekosongan.
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan besar mulai dari bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara tersebut.
d. Pertentangan masyarakat Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan perubahan sosial.
e. Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar  juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
 f. Penyalahgunaan teknologi Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini dengan cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.

2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi hal berikut:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan.

D. Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia

Budaya Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat perdagangan internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India dan Cina memberi pengaruh besar terhadap kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat. Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat.



Dengan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di Indonesia. Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di negara ini, di tambah dengan masalah persediaan bahan pangan, bahan energi, dan bahan industri strategis yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi semakin lebar berisiko pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di masyarakat. Lebih dari itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin modern. Hal ini jelas mengikis perilaku dan tindakan seseorang. Hembusan pengaruh Barat, dianggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara.

1.3 Akulturasi Budaya Indonesia
Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya moden dalam bentuk pergaulan masyarakat. Pada awalnya pintu masuk kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para orang asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Siauddin Sardar mengatakan bahwa masa kini sebagai terjadinya revolusi informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan Dunia Islam di abad 21. Dalam revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung oleh karena arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet. Revolusi informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dan kebebasan informasi sungguh sesuatu sulit dielakkan, karena selain memberikan dampak positif seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi sekaligus dampak negatif seperti pergaulan bebas, pakaian yang memperlihatkan aurat


E. Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial, antara lain:
 1. Tekanan kerja dalam masyarakat
 2. Keefektifan komunikasi
 3. Perubahan lingkungan alam. Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan. Kebudayaan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

F. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu: suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
1.4 Akulturasi Budaya Indonesia
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial. Menurut Soerjono Soekanto (1990)


masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
1.      Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat mengubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2.      Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya: kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
a.       Kesenjangan Sosial Ekonomi
 Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat.
b.      Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak sebagai berikut:
1) Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata kabur.
2) Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.                     
3) Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
 c. Masalah Kriminalitas
 Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti: korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
c.       Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja), misalnya: tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat- obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor eksternal dan internal.
1)      Faktor eksternal
yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok


yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2)      Faktor eksternal
 yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya: kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan mempunyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orangtuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.

G. Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini semakin memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia.
Seperti telah dibahas diatas bahwa budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi. Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka meniru. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan negaranya sendiri.
Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa saja, misalnya televisi dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam alat tekhnologi lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka, dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.
Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual, hamil diluar nikah, dan tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
Pengaruh negatif dari budaya asing ini sangat merugikan dan meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa. Namun, disamping budaya asing membawa pengaruh negatif terhadap moral remaja indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal yang positif dari Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing, yaitu: kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang menjadikan mereka maju dalam bidang perekonomian. Kita bangsa indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan sekarang.



H. Contoh Kasus Penyimpangan Perilaku Remaja Indonesia

Akibat Pengaruh Budaya Asing Salah satu contoh kasus penyimpangan perilaku remaja Indonesia akibat pengaruh budaya asing adalah kasus pelecehan seksual yang saat ini sering terjadi di Indonesia. Pelecehan seksual tidak hanya di lakukan oleh orang dewasa, namun juga remaja bahkan anak-anak.

I.                   Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh- tokoh masyarakat seperti, para ulama, budayawan, danketerlibatan orang tua di rumah.

a)                  Peranan Pemerintah

Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se- minggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang studi.
Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang studi agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh- tokoh pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan kebuadayaannya.

b)                 Peranan Tokoh Agama dan Budaya

Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian


dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.

c)                  Peranan orang tua dan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak- anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”. Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.
Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.
 Selain itu, terdapat beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif, diantaranya:    
1. Bersikap Kritis dan Teliti Sebagai penerus bangsa,
kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2.      Berilmu Pengetahuan Luas (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
3.      Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
            Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film- film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk- mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia,


adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia. Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.
4.      Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”
Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.
5.      Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik. Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja. Sehingga kita sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.

J. Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Masalah

1. Di butuhkan kebijakan yang bisa mengalihkan budaya-budaya yang menarik perhatian para remaja di Indonesia sehingga para remaja Indonesia mencintai budaya sendiri. Seperti misalnya permasalahan dalam informasi-informasi yang di dapat kebanyakan adalah informasi yang berasal dari luar Indonesia yang belum tentu itu baik untuk budaya Indonesia. Dalam penerimaan Informasi terlalu banyak dalam stasiun-stasiun Televisi yang mengungkapkan budaya-budaya di luar Indonesia misalnya Bollystarvaganza dan banyak drama korea yang di tayangkan di banyak stasiun tv Indonesia .Kebijakan “Setiap stasiun televisi di wajibkan memfilter semua hal sebelum di tayangkan di televisi dan dimungkinkan dengan televisi bisa meningkatkan kecintaan budaya Indonesia
2. Menetapkan kebijakan satu hari menggunakan bahasa karma inggil di setiap sekolah,hingga mampu mengadakan lomba bahasa jawa di tingkat provinsi.

3. Setiap satu tahun sekali harus mau mengadakan festival yang mampu menampilkan kebudayaan daerah masing-masing yang memberi manfaat dan pembelajaran pada remaja –remaja dan diharapkan remaja ikut serta dalam festival.

a)      Keuntungan dan kerugian dari kebijakan

1.       Keuntungannya akan banyak budaya Indonesia yang ditampilkan di tv sehingga meningkatkan pengetahuan , wawasan kecintaan budaya Indonesia di kalangan  remaja.



2.       mengalihkan minat remaja dari kebudayaan asing menuju kebudayaan Indonesia . sedangkan kerugiannya mungkin banyak stasiun tv mengalami penurunan penggemar penonton tv
2. Tidak ada kerugiansedikitpun tetapi banyak keuntungan
3. Keuntungan nya akan mendapatkan pengetahuan akan budaya Indonesia,kerugianya mengeluarkan dana yang begitu besar.

b)     kebikan-kebikajan tersebut tidak melanggar peraturan perundang-undangan

Tentu, karena tidak merugikan siapapun dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas para remaja akan pengetahuan budaya Indonesia .

c)      Tingkat atau lembaga pemerintah mana yang harus bertanggung jawab

1. Kebijakan tersebut masih di tingkat daerah yang bertanggung jawab adalah semua lembaga di daerah bekerja sama mewujudkan kebijakan tersebut. Rencana tindakan yang mencakup langkah-langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima dan dilaksanakan oleh pemerintah.
Cara agar dapat menumbuhkan dukungan pada individu dan kelompok dalam masyarakat terhadap rancangan tindakan yang di usulkan, yaitu :
1. Bergabung dengan organisasi-organisasi di masyarakat sehingga dapat mengusulkan kebijakan-kebijakan tersebut agar dapat dilaksanakan
2. Promosi kebudayaan agar menarik perhatian ( membuat brosur , mempublikasikan dengan media massa dan social media )
3. Mencari sponsor
Deskripsi tentang individu atau kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat yang mungkin hendak mendukung rancangan tindakan kelas dan bagaimana kalau dapat memperoleh dukungan tersebut
1. Yang mungkin menerima dan berpengaruh adalah kepala daerah yang berkaitan dalam tindakan kelas
2. Pihak polisi juga berpengaruh karena setiap kegiatan di daerah harus meminta izin pada pihak polisi
Menggambarkan pula kelompok di masyarakat yang mungkin menentang rancangan tindakan dan bagaimana kalian dapat meyakinkan merka untuk mendukung rencana tindakan
1. Mungkin yang menolak adalah orang yang sibuk dengan urusannya sendiri
2. Orang yang egois
3. Masyarakat yang sudah terpengaruh dengan kebudayaan asing


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia tanpa adanya filterisasi. Budaya asing mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi bangsa Indonesia, namun kebanyakan masyarakat Indonesia lebih terpengaruh pada hal-hal negatif dari kebudayaan asing. Khususnya para remaja yang masih sangat bersifat terbuka pada sesuatu yang baru. Sehingga saat ini terjadi perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan perubahan gaya hidup itu membawa para remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan bukan malah membawa remaja Indonesia ke arah yang lebih baik. Untuk itu, sebaiknya remaja sebagai generasi muda penerus bangsa hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakini dan adat kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.

B.     Saran

Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.


DAFTAR PUSTAKA

Sidi Gazalba, Islam & Perubahan Sosiobudaya. Jakarta : Pustaka AlHusna, 1983.
Zianuddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21. (diakses 07 maret 2017)
Bandung : Mizan, 1988. (diakses 07 maret 2017)
Kun Maryati, Juju Suryawati, Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X.Jakarta : Erlangga, 2001. (diakses 07 maret 2017)
www.google.com (diakses 07 maret 2017)
www.wikipedia.com (diakses 07 maret 2017)
http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budaya-asing-barat-terhadap-budaya-bangsa-indonesia/ (diakses 07 maret 2017)
http://www.anneahira.com/pengaruh-budaya-barat-901.htm
http://khaeylbgt.multiply.com/journal/item/3 (diakses 07 maret 2017)
http://jo-ardianto.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kebudayaan-asing-terhadap.html (diakses 07 maret 2017)
http://nahdatunnisaa.blogspot.com/2013/04/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html (diakses 14.43 tanggal 07 maret 2017)
Maulida, Ratih Juniarti. 2017. Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja. (http://www.slideshare.net/ratihjuniartimaulida/bindo-ix-karya-tulis-pengaruh-budaya asing-terhadap-gaya-hidup-remaja, diakses 07 maret 2017)
Mahardika, Ersa. 2012. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia. (http://ersamahardhika.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html, diakses 14.53 tanggal 07 maret 2017).
diakses 15.53 tanggal 07 maret 2017)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Kebudayaan & Ragamnya 
1.2 Remaja 
1.3 Akulturasi Budaya Indonesia 
1.4 Akulturasi Budaya Indonesia



Komentar